BENTUK/TYPE PEMIMPIN ADALAH SUATU KELOMPOK/ORGANISASI
1. Tipe Otokratis
Mempunyai sifat :
1. Mengganggap orgasisasi sebagai milik pribadi
2. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
3. Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
4. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat bawahannya
5. Dalam tindakan penggerakannya sering menggunakan cara paksaan dan
menghukum.
2. Tipe Militeris
Mempunyai sifat :
1. Dalam menggerakkan bawahannya sistem perintah
2. Senang kepada formalitas yang berlebihan dan melihat status pangkat dan golongan
3. Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
4. Sukar menerima kritik bawahannya.
3. Tipe Paternalistis
Mempunyai sifat :
1. Dalam menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia adalah mahluk mulia (menghargai hak asasi manusia)
2. Selau berusaha mensinkronkan kepentingan dan tujuan dan
kepentingan organisasi dengan tujuan dan kepentingan pribadi bawahan
3. senang dan mau menerima saran dari bawahan
4. selalu berusaha mengutamakan kerja sama dalam team work dalam usaha
pencapaian tujuan
5. ikhlas memberikan kebebasan yang luas pada bawahannya untuk berbuat salah
yang kemudian dibimbing untuk diperbaiki agar lebih berani dalam melaksanakan
tugas/program kerja dan kegiatan yang lain.
6. Berusaha mengembangkan kapasitas dan kemampuan pribadinya sebagai pemimpin
dan bawahannya.
AZAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
Asas kepemimpinan yang baik adalah :
Kepemimpinan yang mengandung kebenaran fundamental yang digali darikepribadian/kebudayaan
bangsanya.
Oleh sebab itu azas kepemimpinan di Indonesia haruslah berlandaskan
falsafah bangsa Indonesia yaitu PancaSHa.(mencerminkan nilai-nilai luhur
PancaSHa).
Manifestasi kepemimpinan PancaSHa dijabarkan dalam 11 asas,yaitu:
1. Taqwa:
Bertaqwa kepada Tuhan
YME dengan sesungguhnya sehingga ikhlas dalammenjalani perintah dan
laranganNYA. Dengan taqwa ini seorang pemimpin dapat menjadi tuntunan bahagia,
bergairah dan bergembira yang sekaligus dapat terpenuhi kewajibannya dan amanah
dari Allah dan amanah dari manusia yang memberikan kepercayaannya.
Ciri-ciri orang taqwa
: tentram, damai, gembira, bahagia, tabah, sabar dan tawakal.
2. Ing Ngarso Sung
Tulodho
Seorang pemimpin harus
berdiri didepan dan bisa memberikan contoh suritauladan yang baik,menjauhkan
diri dari perilaku yang tidak hormat.
3. Ing Madyo Mangun Karso
Seorang pemimpin harus
mampu menggugah semangad anak buahnya melaluihubungan dan dialog yang
akrab,kekeluargaan,terbuka,obyektif dan saling pengertian.
4. Tut Wuri Handayani
Seorang pemimpin harus
mampu member dorongan pada anak buahnya agartidak sewenang-wenang dan agar
berprestasi.
5. Waspodho Purbawasesa
Seorang pemimpin harus
selalu waspada serata sanggup dan berani memberikankoreksi yang benar pada anak
buahnya dan selalu mencegah pengaruh-pengaruhnegatif yang dapat merusak mental
dan moral maupun disiplin anggota, serta harus dapat melihat anak buanya yang
mempunyai dedikasi yang tinggi dan prestasi yang baik.
6. Ambek Parumarto
Seorang pemimpin harus
dapat memilih dengan tepat mana yang harus dilakukan yang harus mendapat
prioritas dalam melaksanakan dalam program kerjanya.azas ini mengandung prinsip
ekonomis efektif dan efisien untuk dpat mengambil tindakan yang tepat dan dengan
resiko yang kecil.
7. Prasojo
Seorang pemimpin harus
memiliki perilaku yang lebih baik,kreatif dalam berpikirdan mampu menangani
segala permasalahan yang dihadapi.
8. Setia
Seorang pemimpin harus
mempunyai sikap yang loyal/rela demi bawahan dan organisasi.
9. Gemi Nastiti
Seorang pemimpin harus
dapat membatsi pengeluaran dan penggunaan keuangan organisasi pada kepentingan
yang tidak benar-benar diperlukan (bisa menghemat pengeluaran organisasi)
10. Bloko
Seorang pemimpin harus
memiliki kerelaan, berani tanggung jawab, keberanian mempertanggungjawabkan
segala tindakan, berani mengakui kesalahan dan memiliki watak Satria/ tidak
menutupi suatu kekurangan / kesalahan.
11. Legowo
Mempunyai kemampuan
dengan rela ikhlas pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada
generasi berikutnya. Jabatan seorang pemimpin tidak akan ada garansi untuk
dipertahankan secara abadi.
NORMA ATAU CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BAIK
Untuk menjadi pemimpin yang baik
seharusnya mempunyai kelebihan sikap tertentu diatas orang yang dipimpinnya
yaitu meliputi pemikiran dan rasio/ penalaran rokhani dan jasmani.
Norma ciri-ciri kepemimpinan yang baik :
1. Berwibawa
2. Jujur
3. Terpercaya
4. Bijaksana
5. Mengayomi
6. Berani mawas diri
7. Mampu melihat kedepan
8. Berani dan mampu
mengatasi kesulitan
9. Bersikap wajar, Tegas
dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
10. Sederhana penuh pengabdian pada tugas
dan kewajiban
11. Mempunyai sifat-sifat ingin tahu, mendorong
untuk banyak berpikir atau belajar pada bawahannya untuk mencapai tujuan
organisasi.
Catatan:
Inti dari kepemimpinan
adalah pengambil keputusan, oleh sebab itu seorang pemipin.haruslah
berhati-hati dan penuh pertimbangan pada keputusan yang telah diambilnya dan
berani mempertangang jawabkan apa yang telah diambilnya dangan resiko apapun.
ARTI PEMBUKAAN
Pembukaan diawali dengan berdiri alif,
dengan penjelasan pengakuan adanya Tuhan YME. Tidak sekedar pengakuan tetapi
diyakini dengan seyakin-yakinnya sehingga seorang SH dapat membuktikan adanya
Tuhan YME. Sebagai pengantar dapat membuktikan adanya Tuhan YME. Sebagai
pengantar dapat diberikan contoh antara lain ebagai berikut :
1. Kalau diangkasa ada
awan berarak, maka kita yakin bahwa disana ada angin, meskipun kita tidak
merasakan dan melihat angin tersebut.
2. Juga kita melihat daun
kelapa bergerak pasti daun tersebut ditiup angin, anginnya tidak nampak yang
nampak adalah beraraknya awan dan bergeraknya daun kelapa.
Maka kita yang sehat ini harus yakin
seyakin-yakinnya tentang adanya angin tersebut, demikian juga dengan dunia dan
isinya ini. Tidak mungkin ada kalau tidak ada yang mengadakan.
Karena kita yang beriman tentunya kita
akan yakin seyakin-yakinnya kalau yang mengadakan adalah Tuhan YME.
Untuk itulah seorang warga SH dituntut
untuk mempertebal imannya sesuai dengan agama yang dipeluknya.
Iman adalah keyakinan penuh akan Allah
yang dibenarkan hatidan diucapkan oleh lidah. Diujudkan oleh amal perbuatan.
Selain itu berdirinya tegak alif :
1. Berdiri
ditengah-tengah kebenaran dan keadilan
2. Siap untuk
melaksanakan dan mengamalkan pelajaran-pelajaran SHT dengan baik dan benar.
3. Kuat dan tangguh dalam
menghadapi segala cobaan hidup dan menyelesaikannya dengan haSH yang baik
tanggung jawab (tahan derita pantang putus asa, siapa yang SHoleh itulah yang
menang)
4. Teguh dalam iman
kepada Tuhannya tidak mudah terpengaruh dan lurus dalam hatinya
5. Menegakan barang
barang yang doyong dan meluruskan barang yang bengkok.
6. Kenceng pikire gedhe
karape, matep lekade sehingga akan tercapai apa yang dicita-citakan (kalau
mempunyai maksud apa-apa supaya madep mantep, cilike gelem) kalau manusia besar
maksudnya seperti itu biasanya akan terlaksana.
7. Cocok lahir dan
batine/cocok dalam kata dan perbuatannya (jumbuh njobo, njerona/ tidak
munafik).
Setelah berdiri alif kemudian kaki
dibuka dengan kemudian kaki dibuka dengan mengugah, artinya gagah perkasa,
selalu mempunyai sifat kesatria, jauh dari sifat tercela, selalu berani
mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Dalam bahasa jawa "luwih becit
mati mbegagah tinimbang mati nguncupake tangan nekuk dengkul.
Duduk pada tumit berat badannya
dibebankan pada tumit sendiri yang selayaknya menjadi beban hidupnya atau
tanggung jawabnya.
Disinilah letak rasa narimo atau
menyadari akan tanggung jawabnya.
Telapak kaki jinjit artinya dalam segala
tindak tanduk harus berhati-hati. Berhati-hati dalam pikir, berhati-hati dalam
kata dan berhati-hati dalam perbuatan. Inilah yang dikatakan nastiti
ngati-ngati.
Tangan menyilang (membantu meringankan
beban tumit). artinya suka menolong orang yang membutuhkan dan senang bergotong
royong.
Dua jari melanbangkan isi dunia ini ada
dua yang saling. membutuhkan, misalnya; ada pria dan wanita, ada siang ada
malam dan lain-lain.
Dua jari juga melambangkan akan hubungan
antara Alkholiq dengan makhluknya.
Tuhan itu akan selalu dekat dan cinta
atan mencintai manusia tetapi biasanya manusia yang menjauhinya. Oleh sebab itu
seorang warga SH haruslah selalu dekat kepada Tuhannya dan selalu mensyukuri
rahmatNya karena manusia yang mensyukuri rahmat-Nya maka rahmat tersebut akan
lestari. Dua jari menunjuk ke tanah yang tersurat menunjuk kepada Ibu partiwi
atau tanah air kita, kalau kita bisa hidup ini dari haSH ibu pertiwi makan,
minum dan sebagainya. Oleh sebab itu seorang warga SH haruslah diharapkan
mempunyai kacintaan kepada, tanah airnya dalam arti berani membela
tanah air dari serangan musuh yang mengancamnya sampai titik darah
terakhir (rela mati demi ibu pertiwi).
Menurut yang tersirat adalah betul-betul
menunjukkan kepada ibu kita (yang melahirkan kita) 0leh sebab itu kita warga SH
harus barbakti kepada ibu yang melahirkannya (tidak akan menyakiti jiwa dan
raganya).
Kedua jari menunjuk ke atas:
1. Menurut yang tersurat menunujuk kepada
bapa angkasa atau adanya Karena kita ini bisa hidup dengan menghirup udara di
Indonesia artinya sama dengan arti di atas.
2. Menurut yang tersirat menunjukan kepada bapak kita yang telah mengukir
kita.
Tangan mengapal artinya nggegem sedulur
papat lima pancer artinya pada lambang.
Tangan mengepal juga berarti memohon perlindungan untuk dapat menghalau
lawan lahir dan batin dengan keyakinan bahwa kita akan dapat manyelesaikan
semua masalah dengan baik
Dua jari menempel di pilingan artinya
berpikir selalu cling, ingat dan menghormat kepada Tuhan , orang tua, guru,
sesama hidup dan menghormat kepada agama lain. Dengan memiliki watak hormat dan
tansah eling maha merendahkan orang lain, sombong kikir dan lain-lain atau
tersebut tidak akan mendapat tempat di hati warga SH.
Badan diputar dari kirl ke kanan artinya
luwes dalam pergaulan ini merupakan modal hidup dalam masyarakat. Untuk itu
warga SH diharapkan dalam hidup di masyarakat selalu supel dalam pergaulan dan
kukuh. Kukuh artinya memegang teguh prinsip-prinsip yang baik.
Tangkisan dengan siku artinya bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan
menghaSHkan yang baik pula atau mberangkas karya atau mrantasi gawe dengan rasa
penuh dengan tanggung jawab.
Dari berdiri jongkok lalu berdiri lagi
artinya tahu atas tahu bawah, tahu tua tahu muda dapat menempatkan diri
dalam pergaulan, tahu unggah-unggah atau supan santun, ini bekal penting dalam
pergaulan.
Dari berdiri Jongkok dan gerak lingkup
pembukaan sampai akhirnya berdir tegak seperti semula dapat diartikan lahir,
hidup dan matinya manusia, tidak ada lalu ada selanjutnya kembali ke tidak ada.
Untuk itulah mari warga SH semua
senyampang kita masih hidup kita isi kehidupan ini dengan kebaikan dan rasa
berbakti kepada Tuhan YME agar kalau kita sudah tidak ada besok tidak getun dan
sudah mempunyai bekal, amal yang banyak.
Catatan:
Gerakan tangan ke kiri dalam pembukaan waktu menunjuk udara dan tanah
artinya sama dengan yang kanan
.
ARTI MORI PENGESAHAN DALAM SHT
Mori dalam SH Terate adalah lambang,
tanda, bendera, yang menyatakan bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga
Setia Hati Terate yang sah / yang sudah disahkan. Mori ini warnanya putih
melambangkan tujuan mori tersebut dengan kesucian hati akan selalu berbuat
baik, tidak mempunyai sifat tercela, dan tidak mau pemiliki
barang-barang-barang yang tidak sah. Kecuali itu Warna putih dalam mori
melambangkan pasrah kita dibarengi ikhlas pada Tuhan
Yang Maha Esa. Untuk sewaktu-waktu,
kapanpun dan dimanapun kita dipanggil untuk meniadapNya kita sudah siap, rela
dengan tidak berat hati meninggalkan duni fana ini
Karena kalau kita sudah siap, rela dan
ikhlas dalam berjalan kepada Tuhan YME kita akan berangkat dengan tenang dan
tanpa menghadapi sakaratul maut yang sangat berat, kalau kita menyatakan siap,
lalu bekal apa yang bisa kita miliki untuk itu ? Untuk itulah warga
SHT semakin mempertebal keimanan kepada Tuhan YME melalui agama yang dianutnya,
dengan dibarengi pelaksanaan pelajaran ke-SH-an yang telah dipelajari.
Mori tersebut harus disimpan di tempat yang bersih, ini agar kita selalu
teringat dan merasa terpanggil untuk berbuat baik dan berbudi luhur, yang tahu
benar dan salah.
Bila bepergian jauh mori pengesahan bisa
dibawa ( untuk kendit ) ini untuk menjaga kemungkinan kita mengalami kecelakaan
dan sampai merenggut nyawa kita atau dalam perjalanan mesakan akan dipanggil
untuk menghadapnya maka orang yang menemukan jasad kita tidak sulit-sulit
mencari pembungkus, bahkan ia tersebut akan mengatakan wah hebat sendiri,
sehingga tidak merepotkan orang lain dalam arti mori bukan lambang pembungkus
mayat.
Kebiasaan di SH Terate mori biasanya
dicuci pada bulan suro,tetapi sebenarnya kita boleh mencucinya dibilas hanya
lambang saja yang mana agar kita selalu menjaga keharuman nama kita yang sampai
ini kita laksanakan. Jadi semakin lama kita hidup harus semakin baik
tidak semakin jelek.
Untuk warga SHT perlu diingatkan dengan
tegas bahwa mori tersebut jangan dipandi-pandi, dimenyani, dikutuki dan
lain-lain yang seolah-olah mempunyai kekuatan gaib yang hebat karena ini akan
merusak keimanan saudara yang selama ini saudara bina fngan baik (jangan
menjurus ke arah kemusrikan). Yang saudara perlu ingat dan kerjakan adalah sifat
mori tersebut yang putih dan lambang kesuciannya yang saudara jalankan.
Demikian penjelasan singkat mengenai
mori pengesahan warga setia hati terate, semoga pengertian ini dapat diterima
dengan baik dan tidak menimbulkan pandangan negative bagi orang yang kurang
mengerti arti mori pengesahan tersebut.
Catatan :
Mori putih yang dimaksud adalah kain
yang berwarna putih, mengenai bahannya boleh sembarang bahan, misalnya :
beludru, katun, sutera, dll. Tapi biasanya mori yang dipakai pengesahan adalah
mori dari bahan katun yang bahannya sederhana dan murah harganya, ini
melambangan bahwa warga SH Terate harus dapat hidup sederhana.
Atau lebih ini juga suatu lambang supaya
hendaknya kemauan atau cita-cita kita supaya disesuaikan dengan keadaan yang
ada.
PIAGAM
Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu
berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan; demikian
kehidupan manusia sebagai makhluk tuhan yang terutama hendak menuju ke
keabadian kembali kepada causa prima.
Titik tolak segala sesuatu yang ada
melalui tingkat ke tingkat,namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang di
kejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.
SETIA HATI sadar menyakini akan hakiki
hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyikap tabir/tirai seluruhh
hati nurani dimana "sang mutiara hidup" bertahta.
Pencak Silat salah satu ajaran SH dalam
tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri
untuk mempertahankan kehormatan,keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaraan
terhadap setiap penyerang,dalam pada itu SH sadar dan yakin bahwa sebab utama
dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang
sesungguhnya bukanlah insan,makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.oleh
karena itu pencak Silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan
kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi
Maka SH pada hakekatnya tanpa
mengingkari segala martabat-martabat keduniawian,tidak kandas/tenggelam pada
pelajaran pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja,melainkan lebih
menyelami ke dalam lambang pendidikan kejiwaan untuk memiliki sejauh-jauhnya
kepuasa hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana.
Sekedar syarat bentuk lahir,disusunlah Organisasi persaudaraan "SETIA
HATI TERATE", sebagai ikatan antar saudara "SETIA HATI"dan
lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.
Manusia yang berjiwa kuat adalah manusia yang dalam segala hal tidak banyak
alasan.
Berbudi luhur menurut SH orang yang
mengerti benar dan salah kalau sudah mengerti dia hanya melaksanakan hal-hal
yang benar saja atau orang salalu memecahkan masalahnya dengan akal sehat.
PANCA DASAR “SETIA HATI TERATE”
1. Persaudaraan
2. Olah raga
3. Kesenian
4. Bela diri
5. Mental kerohanian
Ad. 1. Persaudaraan :
Kumpulan kumpulan manusia yang
menganggap orang lain menjadi keluarga sendiri ( seperti saudara sekandung)
Ad. 2. Olah Raga :
Ialah manusia itu jasmaninya harus
dijaga diopeni jadi jika berolahraga janganlah terlalu payah dan janganlah diam
saja.
Ad. 3. Kesenian :
Ialah diambil dari keindahannya, jadi
orang SH harus tahu seni dan kesenian
Ad. 4. Bela diri
Ialah sangat berguna untuk
menegakan keadilan untuk membela kelestarian hidup, pembelaan diri tidak hanya
dengan pencak Silat saja, dengan cara ramah tamah, sopan santun, juga suatu
bela diri.
Contoh : kalau seorang
menderita sakit dan bisa sembuh itupun juga merupakan bela diri.
Ad.5. Kebatinan :
Ialah sumber azas Tuhan Yang Maha Esa
untuk mencapai budi luhur guru kesempurnaan hidup.
TUJUAN SETIA HATI TERATE
1. Mencari persaudaraan
2. Membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah
3. Berbakti kepada Tuhan YME, kedua orang tua dan guru
Ad. 1 . Mencari persaudaraan
Maksudnya ialah persaudaraan yang kekal
dan abadi yang merupakan saudara sekandung tanpa membedakan yang satu dengan
lainnya.
Ad. 2 . Membentuk
manusia berbudi luhur tahu benar dan salah,. Maksudnya ialah manusia yang
bertindak, tahu empan pupun.
Arti istilah benar atau salah.
Istilah benar atau
salah ialah suatu pekerjaan yang dikerjakan tidak mengakibatkan kerugian, jika
kebenarannya lebih banyak dari kesalahannya maka dinyatakan benar.
Istilah salah ialah
suatu pekerjaan yang dikerjakan tidak mengakibatkan untung dan rugi, jika
manusia itu lebih banyak melakukan kesalahan daripada kebenarannya, maka orang
itu dianggap salah.
Benar ada dua macam :
a. Benar untuk sendiri
Ialah ebnar yang
diakui diri kita sendiri
b. Benar untuk umum
Ialah benar yang
diakui oleh orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar