Selasa, 04 Oktober 2016

BENTUK/TYPE PEMIMPIN ADALAH SUATU KELOMPOK/ORGANISASI
1. Tipe Otokratis
Mempunyai sifat :
1.    Mengganggap orgasisasi sebagai milik pribadi
2.    Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
3.    Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
4.    Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat bawahannya
5.    Dalam tindakan penggerakannya sering menggunakan cara paksaan dan menghukum.

2. Tipe Militeris
Mempunyai sifat :
1.      Dalam menggerakkan bawahannya sistem perintah
2.      Senang kepada formalitas yang berlebihan dan melihat status pangkat dan golongan
3.      Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
4.      Sukar menerima kritik bawahannya.

3. Tipe Paternalistis
Mempunyai sifat :
1.      Dalam menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia adalah mahluk mulia (menghargai hak asasi manusia)
2.      Selau berusaha mensinkronkan kepentingan dan tujuan  dan kepentingan organisasi dengan tujuan dan kepentingan pribadi bawahan
3.      senang dan mau menerima saran dari bawahan
4.      selalu berusaha mengutamakan kerja sama dalam team work dalam usaha pencapaian tujuan
5.      ikhlas memberikan kebebasan yang luas pada bawahannya untuk berbuat salah yang kemudian dibimbing untuk diperbaiki agar lebih berani dalam melaksanakan tugas/program kerja dan kegiatan yang lain.
6.      Berusaha mengembangkan kapasitas dan kemampuan pribadinya sebagai pemimpin dan bawahannya.

AZAS DAN FUNGSI KEPEMIMPINAN
Asas kepemimpinan yang baik adalah :
Kepemimpinan yang mengandung kebenaran  fundamental yang digali darikepribadian/kebudayaan bangsanya.
Oleh sebab itu azas kepemimpinan di Indonesia haruslah berlandaskan falsafah bangsa Indonesia yaitu PancaSHa.(mencerminkan nilai-nilai luhur PancaSHa).

Manifestasi kepemimpinan PancaSHa dijabarkan dalam 11 asas,yaitu:
1.      Taqwa:
Bertaqwa kepada Tuhan YME dengan sesungguhnya sehingga ikhlas dalammenjalani perintah dan laranganNYA. Dengan taqwa ini seorang pemimpin dapat menjadi tuntunan bahagia, bergairah dan bergembira yang sekaligus dapat terpenuhi kewajibannya dan amanah dari Allah dan amanah dari manusia yang memberikan kepercayaannya.
Ciri-ciri orang taqwa : tentram, damai, gembira, bahagia, tabah, sabar dan tawakal.
2.      Ing Ngarso Sung Tulodho
Seorang pemimpin harus berdiri didepan dan bisa memberikan contoh suritauladan yang baik,menjauhkan diri dari perilaku yang tidak hormat.
3.      Ing Madyo Mangun Karso
Seorang pemimpin harus mampu menggugah semangad anak buahnya melaluihubungan dan dialog yang akrab,kekeluargaan,terbuka,obyektif dan saling pengertian.
4.      Tut Wuri Handayani
Seorang pemimpin harus mampu member dorongan pada anak buahnya agartidak sewenang-wenang dan agar berprestasi.
5.      Waspodho Purbawasesa
Seorang pemimpin harus selalu waspada serata sanggup dan berani memberikankoreksi yang benar pada anak buahnya dan selalu mencegah pengaruh-pengaruhnegatif yang dapat merusak mental dan moral maupun disiplin anggota, serta harus dapat melihat anak buanya yang mempunyai dedikasi yang tinggi dan prestasi yang baik.

6.      Ambek Parumarto
Seorang pemimpin harus dapat memilih dengan tepat mana yang harus dilakukan yang harus mendapat prioritas dalam melaksanakan dalam program kerjanya.azas ini mengandung prinsip ekonomis efektif dan efisien untuk dpat mengambil tindakan yang tepat dan dengan resiko yang kecil.
7.      Prasojo
Seorang pemimpin harus memiliki perilaku yang lebih baik,kreatif dalam berpikirdan mampu menangani segala permasalahan yang dihadapi.
8.      Setia
Seorang pemimpin harus mempunyai sikap yang loyal/rela demi bawahan dan organisasi.

9.      Gemi Nastiti
Seorang pemimpin harus dapat membatsi pengeluaran dan penggunaan keuangan organisasi pada kepentingan yang tidak benar-benar diperlukan (bisa menghemat pengeluaran organisasi)
10.  Bloko
Seorang pemimpin harus memiliki kerelaan, berani tanggung jawab, keberanian mempertanggungjawabkan segala tindakan, berani mengakui kesalahan dan memiliki watak Satria/ tidak menutupi suatu kekurangan / kesalahan.
11.  Legowo
Mempunyai kemampuan dengan rela ikhlas pada saatnya menyerahkan tanggung jawab dan kedudukan kepada generasi berikutnya. Jabatan seorang pemimpin tidak akan ada garansi untuk dipertahankan secara abadi.

NORMA ATAU CIRI-CIRI PEMIMPIN YANG BAIK
Untuk menjadi pemimpin yang baik seharusnya mempunyai kelebihan sikap tertentu diatas orang yang dipimpinnya yaitu meliputi pemikiran dan rasio/ penalaran rokhani dan jasmani.
Norma ciri-ciri kepemimpinan yang baik :
1.      Berwibawa
2.      Jujur
3.      Terpercaya
4.      Bijaksana
5.      Mengayomi
6.      Berani mawas diri
7.      Mampu melihat kedepan
8.      Berani dan mampu mengatasi kesulitan
9.      Bersikap wajar, Tegas dan bertanggung jawab atas keputusan yang diambil
10.  Sederhana penuh pengabdian pada tugas dan kewajiban
11.  Mempunyai sifat-sifat ingin tahu, mendorong untuk banyak berpikir atau belajar pada bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.
Catatan:
Inti dari kepemimpinan adalah pengambil keputusan, oleh sebab itu seorang pemipin.haruslah berhati-hati dan penuh pertimbangan pada keputusan yang telah diambilnya dan berani mempertangang jawabkan apa yang telah diambilnya dangan resiko apapun.
ARTI PEMBUKAAN
Pembukaan diawali dengan berdiri alif, dengan penjelasan pengakuan adanya Tuhan YME. Tidak sekedar pengakuan tetapi diyakini dengan seyakin-yakinnya sehingga seorang SH dapat membuktikan adanya Tuhan YME. Sebagai pengantar dapat membuktikan adanya Tuhan YME. Sebagai pengantar dapat diberikan contoh antara lain ebagai berikut :
1.      Kalau diangkasa ada awan berarak, maka kita yakin bahwa disana ada angin, meskipun kita tidak merasakan dan melihat angin tersebut.
2.      Juga kita melihat daun kelapa bergerak pasti daun tersebut ditiup angin, anginnya tidak nampak yang nampak adalah beraraknya awan dan bergeraknya daun kelapa.
Maka kita yang sehat ini harus yakin seyakin-yakinnya tentang adanya angin tersebut, demikian juga dengan dunia dan isinya ini. Tidak mungkin ada kalau tidak ada yang mengadakan.
Karena kita yang beriman tentunya kita akan yakin seyakin-yakinnya kalau yang mengadakan adalah Tuhan YME.
Untuk itulah seorang warga SH dituntut untuk mempertebal imannya sesuai dengan agama yang dipeluknya.
Iman adalah keyakinan penuh akan Allah yang dibenarkan hatidan diucapkan oleh lidah. Diujudkan oleh amal perbuatan.
Selain itu berdirinya tegak alif :
1.      Berdiri ditengah-tengah kebenaran dan keadilan
2.      Siap untuk melaksanakan dan mengamalkan pelajaran-pelajaran SHT dengan baik dan benar.
3.      Kuat dan tangguh dalam menghadapi segala cobaan hidup dan menyelesaikannya dengan haSH yang baik tanggung jawab (tahan derita pantang putus asa, siapa yang SHoleh itulah yang menang)
4.      Teguh dalam iman kepada Tuhannya tidak mudah terpengaruh dan lurus dalam hatinya
5.      Menegakan barang barang yang doyong dan meluruskan barang yang bengkok.
6.      Kenceng pikire gedhe karape, matep lekade sehingga akan tercapai apa yang dicita-citakan (kalau mempunyai maksud apa-apa supaya madep mantep, cilike gelem) kalau manusia besar maksudnya seperti itu biasanya akan terlaksana.
7.      Cocok lahir dan batine/cocok dalam kata dan perbuatannya (jumbuh njobo, njerona/ tidak munafik).

Setelah berdiri alif kemudian kaki dibuka dengan kemudian kaki dibuka dengan mengugah, artinya gagah perkasa, selalu mempunyai sifat kesatria, jauh dari sifat tercela, selalu berani mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Dalam bahasa jawa "luwih becit mati mbegagah tinimbang mati nguncupake tangan nekuk dengkul.
Duduk pada tumit berat badannya dibebankan pada tumit sendiri yang selayaknya menjadi beban hidupnya atau tanggung jawabnya.
Disinilah letak rasa narimo atau menyadari akan tanggung jawabnya.
Telapak kaki jinjit artinya dalam segala tindak tanduk harus berhati-hati. Berhati-hati dalam pikir, berhati-hati dalam kata dan berhati-hati dalam perbuatan. Inilah yang dikatakan nastiti ngati-ngati.
Tangan menyilang (membantu meringankan beban tumit). artinya suka menolong orang yang membutuhkan dan senang bergotong royong.
Dua jari melanbangkan isi dunia ini ada dua yang saling. membutuhkan, misalnya; ada pria dan wanita, ada siang ada malam dan lain-lain.
Dua jari juga melambangkan akan hubungan antara Alkholiq dengan makhluknya.
Tuhan itu akan selalu dekat dan cinta atan mencintai manusia tetapi biasanya manusia yang menjauhinya. Oleh sebab itu seorang warga SH haruslah selalu dekat kepada Tuhannya dan selalu mensyukuri rahmatNya karena manusia yang mensyukuri rahmat-Nya maka rahmat tersebut akan lestari. Dua jari menunjuk ke tanah yang tersurat menunjuk kepada Ibu partiwi atau tanah air kita, kalau kita bisa hidup ini dari haSH ibu pertiwi makan, minum dan sebagainya. Oleh sebab itu seorang warga SH haruslah diharapkan mempunyai kacintaan kepada, tanah airnya dalam arti berani membela tanah air dari serangan musuh yang mengancamnya sampai titik darah terakhir (rela mati demi ibu pertiwi).
Menurut yang tersirat adalah betul-betul menunjukkan kepada ibu kita (yang melahirkan kita) 0leh sebab itu kita warga SH harus barbakti kepada ibu yang melahirkannya (tidak akan menyakiti jiwa dan raganya).
Kedua jari menunjuk ke atas:
1.    Menurut yang tersurat menunujuk kepada bapa angkasa atau adanya Karena kita ini bisa hidup dengan menghirup udara di Indonesia artinya sama dengan arti di atas.
2.    Menurut yang tersirat menunjukan kepada bapak kita yang telah mengukir kita.

Tangan mengapal artinya nggegem sedulur papat lima pancer artinya pada lambang.
Tangan mengepal juga berarti memohon perlindungan untuk dapat menghalau lawan lahir dan batin dengan keyakinan bahwa kita akan dapat manyelesaikan semua masalah dengan baik
Dua jari menempel di pilingan artinya berpikir selalu cling, ingat dan menghormat kepada Tuhan , orang tua, guru, sesama hidup dan menghormat kepada agama lain. Dengan memiliki watak hormat dan tansah eling maha merendahkan orang lain, sombong kikir dan lain-lain atau tersebut tidak akan mendapat tempat di hati warga SH.
Badan diputar dari kirl ke kanan artinya luwes dalam pergaulan ini merupakan modal hidup dalam masyarakat. Untuk itu warga SH diharapkan dalam hidup di masyarakat selalu supel dalam pergaulan dan kukuh. Kukuh artinya memegang teguh prinsip-prinsip yang baik.
Tangkisan dengan siku artinya bisa menyelesaikan masalah dengan baik dan menghaSHkan yang baik pula atau mberangkas karya atau mrantasi gawe dengan rasa penuh dengan tanggung jawab.
Dari berdiri jongkok lalu berdiri lagi artinya tahu atas tahu bawah, tahu tua tahu muda dapat menempatkan diri dalam pergaulan, tahu unggah-unggah atau supan santun, ini bekal penting dalam pergaulan.
Dari berdiri Jongkok dan gerak lingkup pembukaan sampai akhirnya berdir tegak seperti semula dapat diartikan lahir, hidup dan matinya manusia, tidak ada lalu ada selanjutnya kembali ke tidak ada.
Untuk itulah mari warga SH semua senyampang kita masih hidup kita isi kehidupan ini dengan kebaikan dan rasa berbakti kepada Tuhan YME agar kalau kita sudah tidak ada besok tidak getun dan sudah mempunyai bekal, amal yang banyak.

Catatan:
Gerakan tangan ke kiri dalam pembukaan waktu menunjuk udara dan tanah artinya sama dengan yang kanan
.
ARTI MORI PENGESAHAN DALAM SHT
Mori dalam SH Terate adalah lambang, tanda, bendera, yang menyatakan bahwa pemilik dari mori tersebut adalah warga Setia Hati Terate yang sah / yang sudah disahkan. Mori ini warnanya putih melambangkan tujuan mori tersebut dengan kesucian hati akan selalu berbuat baik, tidak mempunyai sifat tercela, dan tidak mau pemiliki barang-barang-barang yang tidak sah. Kecuali itu Warna putih dalam mori melambangkan pasrah kita dibarengi ikhlas pada Tuhan
Yang Maha Esa. Untuk sewaktu-waktu, kapanpun dan dimanapun kita dipanggil untuk meniadapNya kita sudah siap, rela dengan tidak berat hati meninggalkan duni fana ini
Karena kalau kita sudah siap, rela dan ikhlas dalam berjalan kepada Tuhan YME kita akan berangkat dengan tenang dan tanpa menghadapi sakaratul maut yang sangat berat, kalau kita menyatakan siap, lalu bekal apa  yang bisa kita miliki untuk itu ? Untuk itulah warga SHT semakin mempertebal keimanan kepada Tuhan YME melalui agama yang dianutnya, dengan dibarengi pelaksanaan pelajaran ke-SH-an yang telah dipelajari.
Mori tersebut harus disimpan di tempat yang bersih, ini agar kita selalu teringat dan merasa terpanggil untuk berbuat baik dan berbudi luhur, yang tahu benar dan salah.
Bila bepergian jauh mori pengesahan bisa dibawa ( untuk kendit ) ini untuk menjaga kemungkinan kita mengalami kecelakaan dan sampai merenggut nyawa kita atau dalam perjalanan mesakan akan dipanggil untuk menghadapnya maka orang yang menemukan jasad kita tidak sulit-sulit mencari pembungkus, bahkan ia tersebut akan mengatakan wah hebat sendiri, sehingga tidak merepotkan orang lain dalam arti mori bukan lambang pembungkus mayat.
Kebiasaan di SH Terate mori biasanya dicuci pada bulan suro,tetapi sebenarnya kita boleh mencucinya dibilas hanya lambang saja yang mana agar kita selalu menjaga keharuman nama kita yang sampai ini kita laksanakan. Jadi  semakin lama kita hidup harus semakin baik tidak semakin jelek.
Untuk warga SHT perlu diingatkan dengan tegas bahwa mori tersebut jangan dipandi-pandi, dimenyani, dikutuki dan lain-lain yang seolah-olah mempunyai kekuatan gaib yang hebat karena ini akan merusak keimanan saudara yang selama ini saudara bina fngan baik (jangan menjurus ke arah kemusrikan). Yang saudara perlu ingat dan kerjakan adalah sifat mori tersebut yang putih dan lambang kesuciannya yang saudara jalankan.
Demikian penjelasan singkat mengenai mori pengesahan warga setia hati terate, semoga pengertian ini dapat diterima dengan baik dan tidak menimbulkan pandangan negative bagi orang yang kurang mengerti arti mori pengesahan tersebut.
Catatan :
Mori putih yang dimaksud adalah kain yang berwarna putih, mengenai bahannya boleh sembarang bahan, misalnya : beludru, katun, sutera, dll. Tapi biasanya mori yang dipakai pengesahan adalah mori dari bahan katun yang bahannya sederhana dan murah harganya, ini melambangan bahwa warga SH Terate harus dapat hidup sederhana.
Atau lebih ini juga suatu lambang supaya hendaknya kemauan atau cita-cita kita supaya disesuaikan dengan keadaan yang ada.
PIAGAM
Bahwa sesungguhnya hakekat hidup itu berkembang menurut kodrat iramanya masing-masing menuju kesempurnaan; demikian kehidupan manusia sebagai makhluk tuhan yang terutama hendak menuju ke keabadian kembali kepada causa prima.
Titik tolak segala sesuatu yang ada melalui tingkat ke tingkat,namun tidak setiap insan menyadari bahwa apa yang di kejar-kejar itu telah tersimpan menyelinap di lubuk hati nuraninya.
SETIA HATI sadar menyakini akan hakiki hayati itu dan akan mengajak serta para warganya menyikap tabir/tirai seluruhh hati nurani dimana "sang mutiara hidup" bertahta.
Pencak Silat salah satu ajaran SH dalam tingkat pertama berintikan seni olah raga yang mengandung unsur pembelaan diri untuk mempertahankan kehormatan,keselamatan dan kebahagiaan dari kebenaraan terhadap setiap penyerang,dalam pada itu SH sadar dan yakin bahwa sebab utama dari segala rintangan dan malapetaka serta lawan kebenaran hidup yang sesungguhnya bukanlah insan,makhluk atau kekuatan yang di luar dirinya.oleh karena itu pencak Silat hanyalah suatu syarat untuk mempertebal kepercayaan kepada diri sendiri dan mengenal diri pribadi
Maka SH pada hakekatnya tanpa mengingkari segala martabat-martabat keduniawian,tidak kandas/tenggelam pada pelajaran pencak Silat sebagai pendidikan ketubuhan saja,melainkan lebih menyelami ke dalam lambang pendidikan kejiwaan untuk memiliki sejauh-jauhnya kepuasa hidup abadi lepas dari pengaruh rangka dan suasana.
Sekedar syarat bentuk lahir,disusunlah Organisasi persaudaraan "SETIA HATI TERATE", sebagai ikatan antar saudara "SETIA HATI"dan lembaga yang bergawai sebagai pembawa dan pemancar cita.
Manusia yang berjiwa kuat adalah manusia yang dalam segala hal tidak banyak alasan.
Berbudi luhur menurut SH orang yang mengerti benar dan salah kalau sudah mengerti dia hanya melaksanakan hal-hal yang benar saja atau orang salalu memecahkan masalahnya dengan akal sehat.

PANCA DASAR “SETIA HATI TERATE”
1. Persaudaraan
2. Olah raga
3. Kesenian
4. Bela diri
5. Mental kerohanian

Ad. 1. Persaudaraan :
Kumpulan kumpulan manusia yang menganggap orang lain menjadi keluarga sendiri ( seperti saudara sekandung)
Ad. 2. Olah Raga :
Ialah manusia itu jasmaninya harus dijaga diopeni jadi jika berolahraga janganlah terlalu payah dan janganlah diam saja.


Ad. 3. Kesenian :
Ialah diambil dari keindahannya, jadi orang SH harus tahu seni dan kesenian
Ad. 4. Bela diri
Ialah sangat berguna  untuk menegakan keadilan untuk membela kelestarian hidup, pembelaan diri tidak hanya dengan pencak Silat saja, dengan cara ramah tamah, sopan santun, juga suatu bela diri.
Contoh : kalau seorang menderita sakit dan bisa sembuh itupun juga merupakan bela diri.
Ad.5. Kebatinan :
Ialah sumber azas Tuhan Yang Maha Esa untuk mencapai budi luhur guru kesempurnaan hidup.

TUJUAN SETIA HATI TERATE
1. Mencari  persaudaraan
2. Membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah
3. Berbakti kepada Tuhan YME, kedua orang tua dan guru




Ad. 1 . Mencari persaudaraan
Maksudnya ialah persaudaraan yang kekal dan abadi yang merupakan saudara sekandung tanpa membedakan yang satu dengan lainnya.
Ad. 2 . Membentuk manusia berbudi luhur tahu benar dan salah,. Maksudnya ialah manusia yang bertindak, tahu empan pupun.
Arti istilah benar atau salah.
Istilah benar atau salah ialah suatu pekerjaan yang dikerjakan tidak mengakibatkan kerugian, jika kebenarannya lebih banyak dari kesalahannya maka dinyatakan benar.
Istilah salah ialah suatu pekerjaan yang dikerjakan tidak mengakibatkan untung dan rugi, jika manusia itu lebih banyak melakukan kesalahan daripada kebenarannya, maka orang itu dianggap salah.
Benar ada dua macam :
a.     Benar untuk sendiri
Ialah ebnar yang diakui diri kita sendiri
b.    Benar untuk umum

Ialah benar yang diakui oleh orang banyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar