Selasa, 04 Oktober 2016

SEJARAH

SEJARAH PENCAK SEHATI

Pencak Silat adalah seni bela diri asli Indonesia yang berabad-abad umurnya dan diwariskan secara turun- temurun dari generasi satu kegenerasi berikutnya.
Pada jaman dulu ketika manusia masih hidup berdampingan dengan binatang jalan kita membedaken antara manusia dan hewan yang sama-sama mencari makan pada waktu itu maka terdapat perbedaan and nyata pada manusia kendaan tubuhnya yang sangat lemah bila dibandinghan dengan apa yang dipunyai oleh binatang. Misalnya singa, harimau, srigala, dan sebagainya.
Mereka mempanyai taring yang tajam, tenaga yang besar dan kuku-kuku yang kuat sekali Kerbau, sapi dan  banteng mempuryai tanduk yang besar dan kokoh, kuda dan rusa. Mempunyai kuku yang keras laksana besi, sedangkan beruang mempunyai tenaga yang besar dan luar biasa, sebaliknya manusia kukunya tumpul-tumpul gampang robek. giginya tidak t.ajam, tenaganya tidak besar dan kulitnya tipis, namun manusia mempunyai keistimewaan lain yaitu mahluk yang dapat beripikir.
Tanpa otak yang baik inilah manusia akan musnnah dimakan binatang, .tetapi dengan adanya otak manusia menjadi sebaliknya, sehingga binatang musnah dimakan oleh manusia.
Di jaman purba takala otak manusia belum berkembang dangan baik dun hidup didalam goa-goa dan dipohon dan sebagainya. Apabila bertemu dengan binatang buas maka manusia hanya dapat menggunakan tenaganya yang ada padanya untuk melawan hewan tersebut Karena tenaganya kalah dengan hewan maka manusia sering kalah dangan hewan tersebut, apabila menang kondisi badanyapun tentu dalam keadaan menderita berat, ia membutuhkan banyak waktu untuk menyembuhkan luka-lukanya dan kembalinya tenaga yang telah hilang itu karena digunakan melampaui batas.
Insaf akan kedudukanya yang buruk itu maka manusia menggukan otaknya untuk memperkecil bahaya saat keluar mencari makan karena kalah kuat dengan binatang, maka manusia mula-mula menggunakan batu untuk dilemparkan kearah lawannya, yang, merupakan perkelahian jarak jauh. Kemudian manusia mencontoh gerakan-gerakan binatang saat barkelahi, dari gerakan-gerakan tersebut menyerang dan menangkis, maka terjadilah. jurus harimau (pada SHT pada jurus 1:2, 13), lalu melihat lagi cara berkelahi burung merak menyerang musuhnya lalu terciptalah permainan merak (dalam SHT jurus 11)', lalu melihat bagaimana katak melompat dari sergapan lawan lalu terciptalah jurus 20, lalu seekor kera yang Lelah bertempur , bagaimana kera memanjat, mengelakan serangan lawan,meloncat dengan cekatan dari lincah sehingga manusia bisa meniru bagaimana hebatnya gerakan kera tersebut dari situ SHT terciptalah jurus 1 - 4. Sejak waktu itulah manusia sudah tidak terlalu mudah dikalahkan karena sudah dapat meloncat, .menendang, memukul dan sebagainya. Bahkan untuk mempercepat proses mengalahkan lawan-lawannya maka menciptakan senjata untuk melengkapi bela diri yang telah dimilikinya yaitu dari alat yang sederhana berupa kayu untuk pentugan, batu lancip untuk mata tombak, pisau dan sebagainya.
Setelah peradaban lebih maju beladiri tersebut berkembang lebih sempurna dan senjata yang digunakan tambah berkembang dan lebih maju seperti toya, glati, trisula rampik dan sebagainya. Dan beladiri tersebut dinamakan pencak Silat.
Kemudian dari kumpulan orang-orang yang menjuarai beladiri tersebut maka membentuk perguruan-perguruan untuk diajarkan kepada siapa saja yang membutuhkan.
Pada jaman Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan, para bangsawan den kesatria berguru percak Silat, disamping mempelajari ketatanegaraan dan,kesusantraan. Pada saat itu kerajaan-kerajaan Indonesia tidak pernah ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan lain, hal ini Menunjukkan bahwa tingkat bela-diri yang dimiliki bangsa Indonesia sudah pada tingkat tinggi, sehingga dapat dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan musuh.


ASAL USUL BERDIRI PENCAK SILAT
Menurut prof. Dr .Purbo Caroko dalam bukunya dituliskan bahwa Pencak Silat diteropong dari sudut kebangsaan Indonesia. Karangan Jumali mengatakan bahwa pencak urat katanya cak artinya injak, lincah-lincah artinya tarulang-ulang menginjak-injak, macak artinya manghias diri. Pancak garis artinya sama dengan mengatur baris. Pencak berarti memasang diri, Silat, lat artinya. pisah, Melat artinya bambu yang pisah dangan batangnya, berarti Silat memisahkan diri.
Menurut Wongso Negoro juga menuliskan dalam buku bahwa Pencak Silat adalah gerak serang dan bela diri yang berupa tari yang berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu yang biasanya untuk pertunjukan umum.
Silat adalah inti sari dari pencak untuk berkelahi membela diri mati-matian yang tidak, dapat dipertunjukan didepan umum

GERAKAN PENCAK SILAT INDONESIA
 .Pencak Silat berkembang terpadu dalam kehidupan dan budaya rakyat dan merUpakan bagian adat istiadat tradisional suku bangsa Indonesia. Di berberapa daerah pencak Silat masih. memegang peranan penting dalam kagiatan upacara-upacara adat dan dijaga kelestariannya melalui sesepuh-sesepuh mayarakat setempat. Walaupun lerdapat berbagai aliran pencak Silat di indonesia namun pada dasarnya memiliki ciri-ciri umum yang sama yaitu:
1.        Bersifat lentur,halus dan lemas tapi tetap menggunakan tenaga pada saat- saat tertentu.
2.        Tidak membutuhkan banyak ruang.
3.        Lebih mengutamakan mengelak, memindahkan serangan lawan dan mengunci dari pada membenturkan tenaga.
4.        Banyak menggunakan tenaga lawan dengan memanfaatkan keseimbangan badan serta saat-saat dimana lawan sedang dalam posisi tidak seimbang, sehingga dapat menghemat tenaga
5.        sikap tangan selalu dekat dengan badab, kecuali saat melakukan penyerangan.
6.        Gerakan kaki, angkatan dari tendangan tidak terlalu tinggi dan tidak-banyak permainan tengah dan bawah
7.        Pernafasan wajar dan tidak banyak menggunakan suara (dalam melakukan serangan/tangkisan tidak berteriak).
8.        Banyak tarian ringan dalam langkah dan ringan.
9.        Sikap selalu tenang dan santai tetapi tetap waspada.
10.    Mempergunakan kecepatan,ketepatan dan kelincahan.

Meskipun ada ciri-ciri umum yang disebutkan diatas setiap daerah mempunyai ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh pengaruh budaya,keadaan wilayah,kepribadian dan pendidikan setempat.
Daerah pesisir mempunyai ciri khusus yang berbeda dengan deerah pegunungan. Dan di daerah perkotaan banyak aliran pencak Silat yang telah imengambil unsur-unsur gerakan dasar bela diri luar negeri sehingga ciri-ciri umum yang ada pada pencak Silat asli tidak banyak terlihat lagi, sehingga gerakannya menjadi kaku dan patah-patah dan mementingkan kekuatan.

Kekasih manusia itu di wujudnya adalah masalah, sebab manusia itu tidak lepas dari masalah dan bila manusia menghadapi mansalah haruslah dihadapi dengan jiwa yang besar, tenang dan diselesuikan dengan baik pula. Seorang SH dalaM menghadapi masalah haruslah tanggap, tangguh dan tanggon.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA SH

SH didirikan oleh KI NGABEI SOERO DIWIRJO yang diawali dengan berdirinya sedulur tunggal kecer pada tahun 1903 dikampung Tambak Gringsing. KI NGABEI SOERO DIWIRJO pada masa kecilnya bernama MAS DHAN lahir Sabtu pahing 1869. Beliau keturunan bupati Gresik,ayahnya bernama KI NGABEI SOERO MIHARJO mantri cacar daerah Ngimbang Jombang mempunyai 5 (lima) putra :
1. Mas Dhan
2. Noto/Gunadi tinggal di Surabaya
3. Suradi/Adi tinggal di Aceh
4. Wongso Harjo tinggal di Madiun
5. Karto Diwirjo tinggal di Jombang
Saudara laki-laki ayahnya bernama KI Ngabei Soero Amiprojo sebagai Wedono di Wonokromo Surabaya, saudara sepupunya adalah Raden Mas Kusumo Dinoto sebagai bupati Kediri. Seluruh keluarga ini keturunan dari Bethro Kathong di Ponorogo, putra raja Brawijaya di Mojopahit.
Tahun 1884 beliau berumur 15 th dan magang menjadi juru tulis sebagai Kontrolir diJombang,sambil belajar dan mengajar mengaji beliau belajar pencak Silat yang merupakan dasar kegemaran beliau untuk memperdalam pencak Silat dimasa-masa mendatang.
Tahun 1885, beliau pindah ke Bandung dan belajar pencak Silat dari pendekar-pendekar :
Periangan, dapat menghimpun jurus-jurus:
- Cimande
- Cikalong
- Cipete
- Cibedhuyut
- Cimalaya
- Ciampas
- Sumedangan
 Pada tahun 1886 beliau pindah ke Betawi memperdalam pencak Silat disana dan mendapatkan

jurus-jurus:
- Betawen
- Kwitang
- Monyetan
- Permainan toya
Saat itu beliau bekerja dikantor kontrolir di Jakarta.
Tahun 1887 beliau pindah pekerjaan di kantor Kontrolir Padang, beliau berguru pada Datuk Raja Baduo di Ampengale kecamatan Pauh kota Padang,Datuk Raja Baduo merupakan guru beliau di daerah Sumatera Barat, setelah Datuk Raja Baduo meninggal diganti adiknya yaitu Datuk Baduo. KI Ngabei Soero Diwirjo belajar selama 10 thn dan mendapat jurus-jurus:
- Bungus
- Sport de kock
- Alang Lawas
- Klinto
- Alang Lipe
- Sterlak
Sebagai tanda lulus beliau mempersembahkan pakaian hitam-hitam komplit pada gurunya. Di Padang beliau bertemu dengan Nyoman Ida Gempol, orang Bali yang dibuang Belanda ke Padang, beliau berguru ilmu kebatinan yang ilmunya menjiwai KI Ngabei Soero Diwirjo dalamsetia hati.
Tahun 1897 beliau kawin dengan gadis di daerah Padang,
pada tahun 1898 beliau dan istrinya pindah ke Aceh bersama adiknya untuk belajar pencak Silat pada Tengku Achmad Ibrahim dan beliau memdapat jurus-jurus:
- Langsa
- Simpangan
- Kucingan
- Ginjai
- Taruntung
Tahun 1899 Salah seorang guru beliau yang bernama Nyoman Ida Gempol, Raja kenanga Mangga Tengah pulang ke Bali. Ilmunya dapat dimiliki saudara-saudara SH dengan Motto " gerak lahir lalah dengan gerak batin, gerak batin tercermin oleh gerak lahir."
Pada tahun 1900 beliau pindah ke Jakarta sebagai masinis stumbals lalu pindah ke bandung dan menceraikan istrinya yang dari padang.
Tahun 1902 beliau pulang ke Surabaya dan bekerja sebagai Polisi Dinnar hingga mencapai pangkat sersan mayor. Di Surabaya beliau dikenal keberaniannya karena seringnya berkelahi dengan pelaut-pelaut asing.
Tahun 1903 beliau mendirikan pencak Silat dengan nama JOYO GENDILO C.M dikampong TambakGringsing dengan hanya 8 orang siswa yang didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik Ngabei sendiri) dan Kenevel (orang belanda).
Tahun 1905 perkawinan yang kedua dengan ibu Sariati dengan 5 orang anak/putra tapi semuanya meninggal dunia pada waktu keci-kecil.
Tahun 1912 beliau berhenti dari polisi. Tahun 1917 beliau bekerja di DKA di Surabaya, lalu dipindahkan ke DKA Madiun dan beliau tinggal menetap di Winongo Madiun beliau tetap aktif melatih pencak Silat.
Tahun 1917, di Madiun ada pasar malam,siswa JOYO GENDILO CIPTO MULYO berdemonstrasi dialun-alun dan banyak orang-orang yang kagum, namanya populer dan siswanya menjadi banyak. Atas usul dari saudara Osvia dan Mulo nama JOYO GENDILO diganti menjadi SETIA HATI. Beliau
menyetujui dan memang lebih serasi dengan tujuan kekeluargaan, keluhuran budi dan kautaman.
Tahun 1933 beliau pensiun.
Tahun 1944 beliau wafat di Winongo Madiun tepatnya hari Jum'at Legi 10 November1944 dalam usia 75 th, pukul 14.oo wib. Beliau meninggalkan wasiat supaya Rumah dan pekarangannya di Wakafkan kepada SH dan selama Bu.Soero masih hidup tetap menetap disana menikmati pension beliau almarhum. Almarhum dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu Nisan geranit dan di kelilingi bunga melati.
NAMA-NAMA JURUS SETIA HATI:.
1. Jurus 1             : Betawen
2. Jurus 2             : Betowan II
3. Jurus 3             : Cimaunde I
4. Jurus 4             : Cimaunde II
5. Jurus 5             : Cikalong
6. Jurus 6             : Ciampas I
'7 Jurus 7             : Ciampas II
8. Jurus 8             : Tanuh baru 1
9. Jurus 9             : Tanuh baru 1.1
10. Jurus 10         : Tionghoa Minangkabau
11. Jurus 11         : Cimande III
12. Jurus 12         : Cimande IV
13. Jurus 13         : Cimande V
14. Jurus 14         : Cibadhuyut/Toya
15. Jurus 15         : Padang Panjang I
16. Jurus 16         : Padang Pandang II
11. Jurus 17         : Cipete
18. Jurus 18         : Padang Siranti
19. Jurus 19         : Somedhangan I .
20. Jurus 20         : Sunnedhangan II
21. Jurus 21         : Kinlho
22. Jurus 22         : Cimande VI
23. Jurus 23         : Alang Lawas I.
24. Jurus 24         : Alang Lawas II
25. Jurus 25         : Mingkabau I Kucingan
26. Jurus 26         : Solok Hinangkabau
27. Jurns 27         : Cipecut
28. Jurus 28         : Cimande VII
29. Jurus 29         : Sterlak
30.. Jurus 30        : Padang Ale I
31. Jurus 31         : Padeng Ale II
32.. Jurus 32        : Port do Kock/Bukit Tinggi
33. Jurus 33         : Padang Ale III
34. June 34          : Padang Ale IV
35. Jurus 35         : Kuda Batak
36. Jurus 38         : Sphai Minangkabau III

Dari 36 jurus tersebut di atas diketahui saudara-saudara SH bahwa hanya jurus 29 yang tidak diajarkan, hanya diberikan sandata Noto/Gunadi adik almarhum I Ngabei Soero Diwirjo di-Surabaya, Karena jurus ini sungat barbahaya harus disumpah lagi dan harus mennyediakan kera kukang. Beratnya Lagi dalam pertundingan langkah, mundur dan langkah berarti mati. Berat.nya dalum kehidupan sebari-hari harus diteraphan, misalnya dalan membela kebeharan.


S H   S  I  N  A  N  D  I

(SETYO BUDYO, SINUPEKET SINGSET)
(TINITI ALIRING TINDAK TINATI)
(HANGGAYUN PANDENE NGAWIRYO)
(HAHARSUDI HANDARANING WIWIHO)
(TINULATO ENG REH MENGESTUTI)



SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA
SETIA HATI TERATE

Setia Hati Terate didirikan oleh KI Hajar Harjo utomo di desa Pilangbangan Madiun,beliaumerupakan perintis kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun 1905 beliau lulus dari sekolah Rakyat atau kelas dua (HIS), terus magang sebagai Guru di Bateng Madiun, tidak cocok bakatnya lalu pindah kerja di SS (PJKA) sebagai leering bempte di Bondowoso,Panarukan dan Tapen. Sikap beliau terlalu berani pada atasan lalu meninggalkan pekerjaan dan pulang ke Madiun.
Tahun 1906 menjadi mantri pasar sopor di Madiun, selama 4 tahun lalu ditempatkan dipasar milir Madiun belaiu dapat promosi karena dapat memungut pleser orang dijual kayu karena pada mulanya tidak mau membayar pleser sehingga diangkat menjadi Ajuned Opsioner dipasar Dolopo Millir dan Pagotan, belum 1 tahun keluar.
Tahun 1916 beliau kawin dan bekerja di pabrik Gula Redjo Agung Madiun.
Tahun 1917 beliau ujian Beombte rumah gadai lulus lalu keluar dari pabrik gula dan menunggu panggilan kerja di Rumah Gadai menganggur selama 1 th, bekerja sebagai pekerja harian di stasiun Kereta api Madiun. Mendirikan perkumpulan
"HARTA JAYA" yang bertujuan memberantas rentenir. Pada tahun inilah beliau nyantrik pada KI Ngabei Soero Diwirjo menjadi orang yang disayang oleh KI Ngabei Soero Diwirjo.
Tahun 1923 beliau masuk serikat islam mengadakankegiatan politik, lalu ditangkap Belanda dalam tahanan di Madiun dan ayahnya meninggal.
Tahun 1922 atas ijin Ki Ngabei beliau mendirikan pencak Silat SH di Pilang bangau Madiun dengan nama PENCAK SPORT CLUB dengan dasar keberanian untuk melawan penjajah Belanda dan beliau keliling di Daerah Kediri,Nganjuk,Kertosono,Lamungan, Jombang dan solo. Dengan kegiatan tersebut beliau sering keluar masuk tahanan karena sering ditangkap Belanda dengan tuduhan SH Pilang bangau dicurigai sebagai tempat berkumpulnya para Patriot Indonesia untuk melawan Belanda. Tempat-tempat latihan SH juga sering dibubarkan oleh belanda, sehingga latihannya sering juga berpindah-pindah tempat. Lalu untuk mengelabuhi Belanda nama SH diganti dengan nama PSC (Pemuda Sport Club), akhirnya saat itu beliau ditangkap lagi oleh belanda dan ditahan di Madiun.
Tahun 1925,dan saat dibebaskan dari tahanan putrinya yang bernama Harsini meninggal dunia dengan umur 1,6 th.
Tahun 1926 beliau ditangkap belanda lagi ,saat itu ibu Harjo Utomo sedang mengandung,karena didalam penjara Madiun ada pemberontakan dan beliau pun ikut terlibat hal tersebut sehingga tahanannya ditambah 5th lalu dipindahkan ke Buih Cipinang Jakarta selama 2bln dan dipindahkan lagi ke Buih Pandang panjang Sumatera.
Tahun 1932 beliau pulang dari pembuangan dalam penderitaan keluarga,akhirnya beliau tidak mengajarkan pencak Silat lagi secara keliling dan hanya mengajar di Pilang bangau Madiun. Adapun penghidupannya selalu tidak tetap dan beliau juga pernah ditolong , untuk menjadi Redaktur harian dan sebagai Okrol/Pengacara.
Tahun 1942 pada masa pendudukan Jepang atas usul saudara SH PSC yaitu sdr.Suratno Sureng pati nama PSC diganti dengan nama SETIA HATI TERATE sampai sekarang dengan dasar tanpa organisasi.
Tahun 1948 atas usul sdr.Soetomo Mangku Joyo, Jendro Darsono dan Saudara Soemaji diadakan konverensi Setia Hati Terate di Pilang bangau dirumah Bapak Hardjo Utomo dengan haSH bahwa Setia Hati Terate diorganisasikan secara formal dengan pengurus:
Ketua pusat    : Sdr.Soetomo Mangku Jaya
Wakil ketua    : Sdr.Jendro Darsono
Sekretaris        : Sdr. Soemaji
Tahun 1950 karena saudara Mangku Joyo pindah ke Surabaya, sauadara Jendro Darsono pindah ke Kediri, pimpinan pusat dipegang oleh Sdr.Ersad, sekertaris Bambang soedarsono.
Tahun 1952 KI Hajar Harjo Utomo meninggal dunia karena sakit darah tinggi. Sdr. Ersad adalah pencipta senam toya 1 – 20 dan senam dasar 1 – 90.
Nama-nama Jurus SH Terate lama :
Jurus 1 - 4 adalah permainan Kera (kaukun)
Jurus 5 - 8 adalah permainan Cimande
Jurus 9 - 10 adalah permainan Gunting
Jurus 11 adalah permainan Merak
Jurus 12 - 13 adalah permainan Harimau
Jurus 14 - 15 adalah permainan Tinju Thailand
Jurus 16 - 20  adalah permainan Dobel
Jurus 21 - 24 adalah permainan Pedangan
Jurus 25 adalah permainan bawah
Jurus 26 adalah permainan B Dobel
Jurus 27 adalah permainan Buat
Jurus 28 - 34 adalah permainan Katak
Jurus 35 adalah permainan  ular (Liongkun)

DASAR DAN AZAS PSHT
Ke SH an adalah pendidikan atau pelajaran didalam SH terate mengenai budi pekerti atau kerohanian.

Ajarannya mengenai pelajaran jasmani dan rokhani.
-            Pendidikan jasmani yaitu pelajaran pencak Silat, yang diajarkan antara lain: senam, jurus, kripen, toya.
-            Pendidikan rohani yaitu pelajaran ke-SH-an.
Hal-hal mengenai SH :
persaudaraan SH Terate didirikan pada tahun 1922 di Madiun sebagai pusat organisasinya. Untuk waktu yang tidak ditempat lain didirikan cabang-cabang dan ranting.
Dasar dan azas persaudaraan SH Terate :
1.        persaudaraan SH Terate  berdasarkan Idiil PancaSHa dan UUD 1945 negara RI
2.        persaudaraan SH Terate  berazaskan persaudaraan atau kekeluargaan yang kekal,keolahragaan,kesenian, beladiri pencak Silat dan kerohanian
3.        persaudaraan SH Terate  tidak berafiliasi/memihak pada aliran politik manapun
Hampir seluruh pencakSilat di Jawa menganut aliran SH. Gerakan pencakSilat diseluruh nusantara, karena memang KI AGENG SURO sebelum mendirikan pencakSilat SH telah belajar pencakSilat hampir di seluruh Nusantara. Gerakan itu misalnya berasal dari :
- Cimande (jurus 9)
- Banten (senam 50)
Pertsaudaraan adalah  ikatan batin yang kuat yang tidak membedakan kaya dan yang miskin.
Aliran adalah gerakan merupakan ciri khas gerakan.
Tujuan SH Terate :
1.    Mempertebal rasa ke Tuhan yang maha esa.
2.    Mempertingi seni budaya pencakSilat dangan berpedonman pada ajaran dan wasiat Persaudaraan SH Terate,
3.    Mempertebal rasa cinta kasih pada sesamanya atau "Asih sepadha padhane tumitah".
4.    Mananamkan jiwa kesatria, cinta tanah air dan bangsa.
5.    Mempertingi mental/spiritual dan fisik bangsa lndonesia pada umumnya dan warga SH Terate pada khususnya.
6.    Mempertebal kepercayaan pada diri sendiri atas dasar kebenaran.
7.    Ikut serta mendidik manusia buntuk menjadi baik dan luhur yang tahu benar dan salah serta berjiwa PancaSHa



Manusia yang barbudi luhur artinya :
-            mengenal Tuhan.
-            bisa mementingkan keperluan orang lain/umum.
-            Orang SH itu dalam hal.yang remeh -mengalah  tetapi dalam hal yang prinsip dipertahankan.
-            Memayu huyuning bawana.
-            Empan papan.
SH singkatan dari Setia Hati
Arti yang tersurat : setia pada hati sendiri atau percaya pada diri sendiri dengan keyakinan bahwa kekuatan tertinggi itu ditangan Tuhan.
Kenapa munusia itu harus percaya pada dirinya sendiri ?
karena manusia kalau tidak percaya pada dirinya maka manusia akan selalu gagal dalam mencapai cita-citanya.
Pepatah SH mengatakan :
bahwa manusia itu bisa dihancurkan, bisa dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu masih berpegang teguh pada dirinya atau tetap setia pada hati nuraninya sendiri atau ber-SH pada hatinya sendiri.
sendiri artinya lebih baik mati dari pada kalah.
Semboyan menghadapi lawan :
Cilik ora kurang bakal gede
ora turah bakal,waton keno
dak ingeti ora ilang tak
kedhepi ,isih ujud manungso
ora bakal mundur.

Kawan gelut, kalah gede kalalah, nanging manungso gelut kalah gede durung mesti yen kalah amarga manungso iku duwe akal lan budi.