Alamat Sekretariat :Jl. Wangsa Dipa Rt.03/Rw.02 Desa Karanganyar Pagerbarang Tegal email:psht.pagerbarang.com Ph.081803975430 Grup Fb:PSHT Ranting pagerbarang Blog: teratepagerbarang.blogspot.com
Senin, 17 Oktober 2016
Senin, 10 Oktober 2016
Rabu, 05 Oktober 2016
Selasa, 04 Oktober 2016
SEJARAH
SEJARAH PENCAK SEHATI
Pencak Silat adalah seni bela diri asli
Indonesia yang berabad-abad umurnya dan diwariskan secara turun- temurun dari
generasi satu kegenerasi berikutnya.
Pada jaman dulu ketika manusia masih
hidup berdampingan dengan binatang jalan kita membedaken antara manusia dan
hewan yang sama-sama mencari makan pada waktu itu maka terdapat perbedaan and
nyata pada manusia kendaan tubuhnya yang sangat lemah bila dibandinghan dengan
apa yang dipunyai oleh binatang. Misalnya singa, harimau, srigala, dan
sebagainya.
Mereka mempanyai taring yang tajam,
tenaga yang besar dan kuku-kuku yang kuat sekali Kerbau, sapi
dan banteng mempuryai tanduk yang besar dan kokoh, kuda dan rusa.
Mempunyai kuku yang keras laksana besi, sedangkan beruang mempunyai tenaga yang
besar dan luar biasa, sebaliknya manusia kukunya tumpul-tumpul gampang robek.
giginya tidak t.ajam, tenaganya tidak besar dan kulitnya tipis, namun manusia
mempunyai keistimewaan lain yaitu mahluk yang dapat beripikir.
Tanpa otak yang baik inilah manusia akan musnnah dimakan binatang, .tetapi
dengan adanya otak manusia menjadi sebaliknya, sehingga binatang musnah dimakan
oleh manusia.
Di jaman purba takala otak manusia belum
berkembang dangan baik dun hidup didalam goa-goa dan dipohon dan sebagainya.
Apabila bertemu dengan binatang buas maka manusia hanya dapat menggunakan
tenaganya yang ada padanya untuk melawan hewan tersebut Karena tenaganya kalah
dengan hewan maka manusia sering kalah dangan hewan tersebut, apabila menang
kondisi badanyapun tentu dalam keadaan menderita berat, ia membutuhkan banyak
waktu untuk menyembuhkan luka-lukanya dan kembalinya tenaga yang telah hilang
itu karena digunakan melampaui batas.
Insaf akan kedudukanya yang buruk itu
maka manusia menggukan otaknya untuk memperkecil bahaya saat keluar mencari
makan karena kalah kuat dengan binatang, maka manusia mula-mula menggunakan
batu untuk dilemparkan kearah lawannya, yang, merupakan perkelahian jarak jauh.
Kemudian manusia mencontoh gerakan-gerakan binatang saat barkelahi, dari
gerakan-gerakan tersebut menyerang dan menangkis, maka terjadilah. jurus
harimau (pada SHT pada jurus 1:2, 13), lalu melihat lagi cara berkelahi burung
merak menyerang musuhnya lalu terciptalah permainan merak (dalam SHT jurus
11)', lalu melihat bagaimana katak melompat dari sergapan lawan lalu
terciptalah jurus 20, lalu seekor kera yang Lelah bertempur , bagaimana kera
memanjat, mengelakan serangan lawan,meloncat dengan cekatan dari lincah
sehingga manusia bisa meniru bagaimana hebatnya gerakan kera tersebut dari situ
SHT terciptalah jurus 1 - 4. Sejak waktu itulah manusia sudah tidak terlalu
mudah dikalahkan karena sudah dapat meloncat, .menendang, memukul dan
sebagainya. Bahkan untuk mempercepat proses mengalahkan lawan-lawannya maka
menciptakan senjata untuk melengkapi bela diri yang telah dimilikinya yaitu
dari alat yang sederhana berupa kayu untuk pentugan, batu lancip untuk mata
tombak, pisau dan sebagainya.
Setelah peradaban lebih maju beladiri tersebut berkembang lebih sempurna
dan senjata yang digunakan tambah berkembang dan lebih maju seperti toya,
glati, trisula rampik dan sebagainya. Dan beladiri tersebut dinamakan pencak
Silat.
Kemudian dari kumpulan orang-orang yang
menjuarai beladiri tersebut maka membentuk perguruan-perguruan untuk diajarkan
kepada siapa saja yang membutuhkan.
Pada jaman Indonesia terdiri dari
kerajaan-kerajaan, para bangsawan den kesatria berguru percak Silat, disamping
mempelajari ketatanegaraan dan,kesusantraan. Pada saat itu kerajaan-kerajaan
Indonesia tidak pernah ditaklukkan oleh kerajaan-kerajaan lain, hal ini
Menunjukkan bahwa tingkat bela-diri yang dimiliki bangsa Indonesia sudah pada
tingkat tinggi, sehingga dapat dipakai untuk mempertahankan diri dari serangan
musuh.
ASAL USUL BERDIRI PENCAK SILAT
Menurut prof. Dr .Purbo Caroko dalam
bukunya dituliskan bahwa Pencak Silat diteropong dari sudut kebangsaan
Indonesia. Karangan Jumali mengatakan bahwa pencak urat katanya cak artinya
injak, lincah-lincah artinya tarulang-ulang menginjak-injak, macak artinya
manghias diri. Pancak garis artinya sama dengan mengatur baris. Pencak berarti
memasang diri, Silat, lat artinya. pisah, Melat artinya bambu yang pisah dangan
batangnya, berarti Silat memisahkan diri.
Menurut Wongso Negoro juga menuliskan
dalam buku bahwa Pencak Silat adalah gerak serang dan bela diri yang berupa
tari yang berirama dengan peraturan adat kesopanan tertentu yang biasanya untuk
pertunjukan umum.
Silat adalah inti sari dari pencak untuk
berkelahi membela diri mati-matian yang tidak, dapat dipertunjukan didepan umum
GERAKAN PENCAK SILAT
INDONESIA
.Pencak Silat berkembang terpadu
dalam kehidupan dan budaya rakyat dan merUpakan bagian adat istiadat
tradisional suku bangsa Indonesia. Di berberapa daerah pencak Silat masih.
memegang peranan penting dalam kagiatan upacara-upacara adat dan dijaga
kelestariannya melalui sesepuh-sesepuh mayarakat setempat. Walaupun lerdapat
berbagai aliran pencak Silat di indonesia namun pada dasarnya memiliki
ciri-ciri umum yang sama yaitu:
1. Bersifat lentur,halus dan lemas tapi tetap menggunakan tenaga pada saat-
saat tertentu.
2. Tidak membutuhkan banyak ruang.
3. Lebih mengutamakan mengelak, memindahkan serangan lawan dan mengunci dari
pada membenturkan tenaga.
4. Banyak menggunakan tenaga lawan dengan memanfaatkan keseimbangan badan
serta saat-saat dimana lawan sedang dalam posisi tidak seimbang, sehingga dapat
menghemat tenaga
5. sikap tangan selalu dekat dengan badab, kecuali saat melakukan penyerangan.
6. Gerakan kaki, angkatan dari tendangan tidak terlalu tinggi dan tidak-banyak
permainan tengah dan bawah
7. Pernafasan wajar dan tidak banyak menggunakan suara (dalam melakukan
serangan/tangkisan tidak berteriak).
8. Banyak tarian ringan dalam langkah dan ringan.
9. Sikap selalu tenang dan santai tetapi tetap waspada.
10. Mempergunakan kecepatan,ketepatan dan
kelincahan.
Meskipun ada ciri-ciri umum yang disebutkan diatas setiap daerah mempunyai
ciri-ciri khusus yang disebabkan oleh pengaruh budaya,keadaan
wilayah,kepribadian dan pendidikan setempat.
Daerah pesisir mempunyai ciri khusus
yang berbeda dengan deerah pegunungan. Dan di daerah perkotaan banyak aliran
pencak Silat yang telah imengambil unsur-unsur gerakan dasar bela diri luar
negeri sehingga ciri-ciri umum yang ada pada pencak Silat asli tidak banyak
terlihat lagi, sehingga gerakannya menjadi kaku dan patah-patah dan
mementingkan kekuatan.
Kekasih manusia itu di wujudnya adalah masalah, sebab manusia itu tidak
lepas dari masalah dan bila manusia menghadapi mansalah haruslah dihadapi
dengan jiwa yang besar, tenang dan diselesuikan dengan baik pula. Seorang SH
dalaM menghadapi masalah haruslah tanggap, tangguh dan tanggon.
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA SH
SH didirikan oleh KI NGABEI SOERO
DIWIRJO yang diawali dengan berdirinya sedulur tunggal kecer pada tahun 1903
dikampung Tambak Gringsing. KI NGABEI SOERO DIWIRJO pada masa kecilnya bernama
MAS DHAN lahir Sabtu pahing 1869. Beliau keturunan bupati Gresik,ayahnya
bernama KI NGABEI SOERO MIHARJO mantri cacar daerah Ngimbang Jombang mempunyai
5 (lima) putra :
1. Mas Dhan
2. Noto/Gunadi tinggal di Surabaya
3. Suradi/Adi tinggal di Aceh
4. Wongso Harjo tinggal di Madiun
5. Karto Diwirjo tinggal di Jombang
Saudara laki-laki ayahnya bernama KI
Ngabei Soero Amiprojo sebagai Wedono di Wonokromo Surabaya, saudara sepupunya
adalah Raden Mas Kusumo Dinoto sebagai bupati Kediri. Seluruh keluarga ini
keturunan dari Bethro Kathong di Ponorogo, putra raja Brawijaya di Mojopahit.
Tahun 1884 beliau berumur 15 th dan
magang menjadi juru tulis sebagai Kontrolir diJombang,sambil belajar dan
mengajar mengaji beliau belajar pencak Silat yang merupakan dasar kegemaran
beliau untuk memperdalam pencak Silat dimasa-masa mendatang.
Tahun 1885, beliau pindah ke Bandung dan belajar pencak Silat dari
pendekar-pendekar :
Periangan, dapat menghimpun jurus-jurus:
- Cimande
- Cikalong
- Cipete
- Cibedhuyut
- Cimalaya
- Ciampas
- Sumedangan
Pada tahun 1886 beliau pindah ke Betawi memperdalam pencak Silat
disana dan mendapatkan
jurus-jurus:
- Betawen
- Kwitang
- Monyetan
- Permainan toya
Saat itu beliau bekerja dikantor kontrolir di Jakarta.
Tahun 1887 beliau pindah pekerjaan di
kantor Kontrolir Padang, beliau berguru pada Datuk Raja Baduo di Ampengale
kecamatan Pauh kota Padang,Datuk Raja Baduo merupakan guru beliau di daerah
Sumatera Barat, setelah Datuk Raja Baduo meninggal diganti adiknya yaitu Datuk
Baduo. KI Ngabei Soero Diwirjo belajar selama 10 thn dan mendapat jurus-jurus:
- Bungus
- Sport de kock
- Alang Lawas
- Klinto
- Alang Lipe
- Sterlak
Sebagai tanda lulus beliau
mempersembahkan pakaian hitam-hitam komplit pada gurunya. Di Padang beliau
bertemu dengan Nyoman Ida Gempol, orang Bali yang dibuang Belanda ke Padang,
beliau berguru ilmu kebatinan yang ilmunya menjiwai KI Ngabei Soero Diwirjo
dalamsetia hati.
Tahun 1897 beliau kawin dengan gadis di daerah Padang,
pada tahun 1898 beliau dan istrinya
pindah ke Aceh bersama adiknya untuk belajar pencak Silat pada Tengku Achmad
Ibrahim dan beliau memdapat jurus-jurus:
- Langsa
- Simpangan
- Kucingan
- Ginjai
- Taruntung
Tahun 1899 Salah seorang guru beliau
yang bernama Nyoman Ida Gempol, Raja kenanga Mangga Tengah pulang ke Bali. Ilmunya
dapat dimiliki saudara-saudara SH dengan Motto " gerak lahir lalah dengan
gerak batin, gerak batin tercermin oleh gerak lahir."
Pada tahun 1900 beliau pindah ke Jakarta
sebagai masinis stumbals lalu pindah ke bandung dan menceraikan istrinya yang
dari padang.
Tahun 1902 beliau pulang ke Surabaya dan
bekerja sebagai Polisi Dinnar hingga mencapai pangkat sersan mayor. Di Surabaya
beliau dikenal keberaniannya karena seringnya berkelahi dengan pelaut-pelaut
asing.
Tahun 1903 beliau mendirikan pencak
Silat dengan nama JOYO GENDILO C.M dikampong TambakGringsing dengan hanya 8
orang siswa yang didahului oleh 2 orang saudara yaitu Noto/Gunadi (adik Ngabei
sendiri) dan Kenevel (orang belanda).
Tahun 1905 perkawinan yang kedua dengan
ibu Sariati dengan 5 orang anak/putra tapi semuanya meninggal dunia pada waktu
keci-kecil.
Tahun 1912 beliau berhenti dari polisi.
Tahun 1917 beliau bekerja di DKA di Surabaya, lalu dipindahkan ke DKA Madiun
dan beliau tinggal menetap di Winongo Madiun beliau tetap aktif melatih pencak
Silat.
Tahun 1917, di Madiun ada pasar
malam,siswa JOYO GENDILO CIPTO MULYO berdemonstrasi dialun-alun dan banyak
orang-orang yang kagum, namanya populer dan siswanya menjadi banyak. Atas usul
dari saudara Osvia dan Mulo nama JOYO GENDILO diganti menjadi SETIA HATI.
Beliau
menyetujui dan memang lebih serasi
dengan tujuan kekeluargaan, keluhuran budi dan kautaman.
Tahun 1933 beliau pensiun.
Tahun 1944 beliau wafat di Winongo
Madiun tepatnya hari Jum'at Legi 10 November1944 dalam usia 75 th, pukul 14.oo wib.
Beliau meninggalkan wasiat supaya Rumah dan pekarangannya di Wakafkan kepada SH
dan selama Bu.Soero masih hidup tetap menetap disana menikmati pension beliau
almarhum. Almarhum dimakamkan di Desa Winongo Madiun dengan batu Nisan geranit
dan di kelilingi bunga melati.
NAMA-NAMA JURUS SETIA HATI:.
1. Jurus
1 :
Betawen
2. Jurus
2 :
Betowan II
3. Jurus
3 :
Cimaunde I
4. Jurus
4 :
Cimaunde II
5. Jurus
5 :
Cikalong
6. Jurus
6 :
Ciampas I
'7 Jurus
7 :
Ciampas II
8. Jurus
8 :
Tanuh baru 1
9. Jurus
9 :
Tanuh baru 1.1
10. Jurus 10 :
Tionghoa Minangkabau
11. Jurus 11 : Cimande
III
12. Jurus 12 : Cimande
IV
13. Jurus 13 : Cimande
V
14. Jurus 14 :
Cibadhuyut/Toya
15. Jurus 15 : Padang
Panjang I
16. Jurus 16 : Padang
Pandang II
11. Jurus 17 : Cipete
18. Jurus 18 : Padang
Siranti
19. Jurus 19 :
Somedhangan I .
20. Jurus 20 : Sunnedhangan
II
21. Jurus 21 : Kinlho
22. Jurus 22 : Cimande
VI
23. Jurus 23 : Alang
Lawas I.
24. Jurus 24 : Alang
Lawas II
25. Jurus 25 :
Mingkabau I Kucingan
26. Jurus 26 : Solok
Hinangkabau
27. Jurns 27 : Cipecut
28. Jurus 28 : Cimande
VII
29. Jurus 29 : Sterlak
30.. Jurus 30 : Padang Ale I
31. Jurus 31 : Padeng
Ale II
32.. Jurus 32 : Port do
Kock/Bukit Tinggi
33. Jurus 33 : Padang
Ale III
34. June 34 :
Padang Ale IV
35. Jurus 35 : Kuda
Batak
36. Jurus 38 : Sphai
Minangkabau III
Dari 36 jurus tersebut di atas diketahui
saudara-saudara SH bahwa hanya jurus 29 yang tidak diajarkan, hanya diberikan
sandata Noto/Gunadi adik almarhum I Ngabei Soero Diwirjo di-Surabaya, Karena
jurus ini sungat barbahaya harus disumpah lagi dan harus mennyediakan kera
kukang. Beratnya Lagi dalam pertundingan langkah, mundur dan langkah berarti
mati. Berat.nya dalum kehidupan sebari-hari harus diteraphan, misalnya dalan
membela kebeharan.
S
H S I N A N D I
(SETYO BUDYO, SINUPEKET SINGSET)
(TINITI ALIRING TINDAK TINATI)
(HANGGAYUN PANDENE NGAWIRYO)
(HAHARSUDI HANDARANING WIWIHO)
(TINULATO ENG REH MENGESTUTI)
SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA
SETIA HATI TERATE
Setia Hati Terate didirikan oleh KI
Hajar Harjo utomo di desa Pilangbangan Madiun,beliaumerupakan perintis
kemerdekaan Republik Indonesia.
Tahun 1905 beliau lulus dari sekolah
Rakyat atau kelas dua (HIS), terus magang sebagai Guru di Bateng Madiun, tidak
cocok bakatnya lalu pindah kerja di SS (PJKA) sebagai leering bempte di
Bondowoso,Panarukan dan Tapen. Sikap beliau terlalu berani pada atasan lalu
meninggalkan pekerjaan dan pulang ke Madiun.
Tahun 1906 menjadi mantri pasar sopor di
Madiun, selama 4 tahun lalu ditempatkan dipasar milir Madiun belaiu dapat
promosi karena dapat memungut pleser orang dijual kayu karena pada mulanya
tidak mau membayar pleser sehingga diangkat menjadi Ajuned Opsioner dipasar
Dolopo Millir dan Pagotan, belum 1 tahun keluar.
Tahun 1916 beliau kawin dan bekerja di
pabrik Gula Redjo Agung Madiun.
Tahun 1917 beliau ujian Beombte rumah
gadai lulus lalu keluar dari pabrik gula dan menunggu panggilan kerja di Rumah
Gadai menganggur selama 1 th, bekerja sebagai pekerja harian di stasiun Kereta
api Madiun. Mendirikan perkumpulan
"HARTA JAYA" yang bertujuan
memberantas rentenir. Pada tahun inilah beliau nyantrik pada KI Ngabei Soero
Diwirjo menjadi orang yang disayang oleh KI Ngabei Soero Diwirjo.
Tahun 1923 beliau masuk serikat islam
mengadakankegiatan politik, lalu ditangkap Belanda dalam tahanan di Madiun dan
ayahnya meninggal.
Tahun 1922 atas ijin Ki Ngabei beliau
mendirikan pencak Silat SH di Pilang bangau Madiun dengan nama PENCAK SPORT
CLUB dengan dasar keberanian untuk melawan penjajah Belanda dan beliau keliling
di Daerah Kediri,Nganjuk,Kertosono,Lamungan, Jombang dan solo. Dengan kegiatan
tersebut beliau sering keluar masuk tahanan karena sering ditangkap Belanda
dengan tuduhan SH Pilang bangau dicurigai sebagai tempat berkumpulnya para
Patriot Indonesia untuk melawan Belanda. Tempat-tempat latihan SH juga sering
dibubarkan oleh belanda, sehingga latihannya sering juga berpindah-pindah
tempat. Lalu untuk mengelabuhi Belanda nama SH diganti dengan nama PSC (Pemuda
Sport Club), akhirnya saat itu beliau ditangkap lagi oleh belanda dan ditahan
di Madiun.
Tahun 1925,dan saat dibebaskan dari
tahanan putrinya yang bernama Harsini meninggal dunia dengan umur 1,6 th.
Tahun 1926 beliau ditangkap belanda lagi
,saat itu ibu Harjo Utomo sedang mengandung,karena didalam penjara Madiun ada
pemberontakan dan beliau pun ikut terlibat hal tersebut sehingga tahanannya
ditambah 5th lalu dipindahkan ke Buih Cipinang Jakarta selama 2bln dan
dipindahkan lagi ke Buih Pandang panjang Sumatera.
Tahun 1932 beliau pulang dari pembuangan
dalam penderitaan keluarga,akhirnya beliau tidak mengajarkan pencak Silat lagi
secara keliling dan hanya mengajar di Pilang bangau Madiun. Adapun
penghidupannya selalu tidak tetap dan beliau juga pernah ditolong , untuk
menjadi Redaktur harian dan sebagai Okrol/Pengacara.
Tahun 1942 pada masa pendudukan Jepang
atas usul saudara SH PSC yaitu sdr.Suratno Sureng pati nama PSC diganti dengan
nama SETIA HATI TERATE sampai sekarang dengan dasar tanpa organisasi.
Tahun 1948 atas usul sdr.Soetomo Mangku
Joyo, Jendro Darsono dan Saudara Soemaji diadakan konverensi Setia Hati Terate
di Pilang bangau dirumah Bapak Hardjo Utomo dengan haSH bahwa Setia Hati Terate
diorganisasikan secara formal dengan pengurus:
Ketua pusat :
Sdr.Soetomo Mangku Jaya
Wakil ketua :
Sdr.Jendro Darsono
Sekretaris :
Sdr. Soemaji
Tahun 1950 karena saudara Mangku Joyo
pindah ke Surabaya, sauadara Jendro Darsono pindah ke Kediri, pimpinan pusat
dipegang oleh Sdr.Ersad, sekertaris Bambang soedarsono.
Tahun 1952 KI Hajar Harjo Utomo
meninggal dunia karena sakit darah tinggi. Sdr. Ersad adalah pencipta senam
toya 1 – 20 dan senam dasar 1 – 90.
Nama-nama Jurus SH Terate lama :
Jurus 1 - 4 adalah permainan Kera
(kaukun)
Jurus 5 - 8 adalah permainan Cimande
Jurus 9 - 10 adalah permainan Gunting
Jurus 11 adalah permainan Merak
Jurus 12 - 13 adalah permainan Harimau
Jurus 14 - 15 adalah permainan Tinju
Thailand
Jurus 16 - 20 adalah
permainan Dobel
Jurus 21 - 24 adalah permainan Pedangan
Jurus 25 adalah permainan bawah
Jurus 26 adalah permainan B Dobel
Jurus 27 adalah permainan Buat
Jurus 28 - 34 adalah permainan Katak
Jurus 35 adalah
permainan ular (Liongkun)
DASAR DAN AZAS PSHT
Ke SH an adalah pendidikan atau
pelajaran didalam SH terate mengenai budi pekerti atau kerohanian.
Ajarannya mengenai pelajaran jasmani dan rokhani.
- Pendidikan jasmani yaitu pelajaran pencak Silat, yang diajarkan antara
lain: senam, jurus, kripen, toya.
- Pendidikan rohani yaitu pelajaran ke-SH-an.
Hal-hal mengenai SH :
persaudaraan SH Terate didirikan pada
tahun 1922 di Madiun sebagai pusat organisasinya. Untuk waktu yang tidak
ditempat lain didirikan cabang-cabang dan ranting.
Dasar dan azas persaudaraan SH Terate :
1. persaudaraan SH Terate berdasarkan Idiil PancaSHa dan UUD 1945
negara RI
2. persaudaraan SH Terate berazaskan persaudaraan atau kekeluargaan
yang kekal,keolahragaan,kesenian, beladiri pencak Silat dan kerohanian
3. persaudaraan SH Terate tidak berafiliasi/memihak pada aliran
politik manapun
Hampir seluruh pencakSilat di Jawa
menganut aliran SH. Gerakan pencakSilat diseluruh nusantara, karena memang KI
AGENG SURO sebelum mendirikan pencakSilat SH telah belajar pencakSilat hampir
di seluruh Nusantara. Gerakan itu misalnya berasal dari :
- Cimande (jurus 9)
- Banten (senam 50)
Pertsaudaraan adalah ikatan batin yang kuat yang tidak
membedakan kaya dan yang miskin.
Aliran adalah gerakan merupakan ciri khas gerakan.
Tujuan SH Terate :
1. Mempertebal rasa ke Tuhan yang maha esa.
2. Mempertingi seni budaya pencakSilat
dangan berpedonman pada ajaran dan wasiat Persaudaraan SH Terate,
3. Mempertebal rasa cinta kasih pada
sesamanya atau "Asih sepadha padhane tumitah".
4. Mananamkan jiwa kesatria, cinta tanah
air dan bangsa.
5. Mempertingi mental/spiritual dan fisik
bangsa lndonesia pada umumnya dan warga SH Terate pada khususnya.
6. Mempertebal kepercayaan pada diri
sendiri atas dasar kebenaran.
7. Ikut serta mendidik manusia buntuk
menjadi baik dan luhur yang tahu benar dan salah serta berjiwa PancaSHa
Manusia yang barbudi luhur artinya :
- mengenal Tuhan.
- bisa mementingkan keperluan orang lain/umum.
- Orang SH itu dalam hal.yang remeh -mengalah tetapi dalam hal
yang prinsip dipertahankan.
- Memayu huyuning bawana.
- Empan papan.
SH singkatan dari Setia Hati
Arti yang tersurat : setia pada hati sendiri atau percaya pada diri sendiri
dengan keyakinan bahwa kekuatan tertinggi itu ditangan Tuhan.
Kenapa munusia itu harus percaya pada
dirinya sendiri ?
karena manusia kalau tidak percaya pada dirinya maka manusia akan selalu
gagal dalam mencapai cita-citanya.
Pepatah SH mengatakan :
bahwa manusia itu bisa
dihancurkan, bisa dimatikan, tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama
manusia itu masih berpegang teguh pada dirinya atau tetap setia pada hati
nuraninya sendiri atau ber-SH pada hatinya sendiri.
sendiri artinya lebih baik mati dari
pada kalah.
Semboyan menghadapi lawan :
Cilik ora kurang bakal gede
ora turah bakal,waton keno
dak ingeti ora ilang tak
kedhepi ,isih ujud manungso
ora bakal mundur.
Kawan gelut, kalah gede kalalah, nanging
manungso gelut kalah gede durung mesti yen kalah amarga manungso iku duwe akal
lan budi.
Langganan:
Postingan (Atom)